Rabu, 15 Desember 2010

RADIT dan JANI


Brutally Romantic
A Romantic Drama Movie With Attitude

Begitu kata posternya..

Ngeliat posternya, yang ada diotak gw adalah kehidupan cinta anak nakal jalanan yang supercuek, jorok, dan gak tau aturan. Persepsi itu dibentuk dari fashion style yang dipake Vino dan Fahrani di poster film ini. Ditambah lagi dengan tagline-nya yang berbunyi Brutally Romantic, Hmm.. Makin kuat persepsi gw.

Film ini disutradarai oleh UPI yang juga sutradara dari film Realita Cinta & Rock N Roll (RCRNR). Kalau diliat-liat lagi, ada kemiripan di film yang barunya ini. Pertama, Masih mengusung film yang berbau anak band, musik. Kedua, bercerita tentang cinta anak band yang juga bermasalah dengan keluarga mereka. Ketiga, kenakalan anak-anak band disekitarnya.

Bedanya, film ini gak full bertema anak band musik seperti RCRNR. Lebih kepada kehidupan rumah tangga si anak band yaitu Radit (Vino) dan istrinya Jani (Fahrani).

Radit dan Jani nekat milih nikah walau ditentang Orang tua. Tanpa bekal uang dan pekerjaan yang tetap, kehidupan yang keras harus mereka jalani. Apalagi Radith punya sisi gelap yaitu seorang drugsholic membuat kehidupan mereka yang serba susah jadi lebih berat dijalani. But, they are still.. a happiest couple with never ending love.

Tapi semuanya harus berubah ketika Jani hamil, Radit harus berusaha keras mencari uang demi membawa Jani ke dokter dan menebus obat-obatan untuk anaknya. Yang lebih dramatis adalah ketika Radit berusaha melawan kekuatan obat laknat ketika tubuh membutuhkannya.

Radith tanpa henti mencari kerjaan, bahkan Band Cafe yang telah dihujatnya pun rela ia datangi lagi demi sang istri dan harus rela menelan malu karena menelan ludah sendiri, tapi radit tetap tidak perduli demi sang istri tercinta. Tapi apa yang terjadi? nonton aja! :D

Mungkin jiwa brutal diotak Radith membuat dia selalu dipecat dari kerjaannya, begitu juga dengan sang istri. Dengan kelakuan gilanya yang akhirnya Radit harus rela menerima karmanya sendiri membuat Radit jadi patah semangat melihat penderitaan sang istri yang sedang mengandung dan sangat membutuhkan obat.

Cukup ya sinposis singkatnya.

Mari sodara sodara setanah air.. kita puji dulu pelemnya.

Awal film memang sedikit membosankan dan sangat pengen membuat gw muntah nanah dan darah ngeliat adegan per adegan, apalagi diawal ini banyak sekali gangguan yang tidak mengenakan mata gw yang masih normal tidak minus dan tidak plus dan juga tidak juling ataupun silinder.

Eh, kita lagi mau muji filmnya kan ya, hehehe maaf..

Gw baru bisa nikmatin filmnya malah ketika semua pemain film ini pergi ninggalin teater, tepatnya dipertengahan film ini. Banyak sekali yang bisa kita petik (mangnya buah!) dari film ini.

1. Jangan taruh HP di meja ketika Makan di Food Court, Warung Makan, Restoran atau apalah namanya. karena di film ini kita dilihatkan bagaiamana perampok beraksi.
2. Jangan cepat putus asa sebelum bener-bener berusaha.
3. Melawan orang tua = melawan diri sendiri. Jadi jangan durhaka!
4. Berjuanglah untuk yang telah menjadi hak kamu!
5. Drugs will kill you, and people around you!
6. dan masih banyak lagi.. :)

Akting Vino dan Fahrani di film ini gw acungin jempol deh, karena emang bagus dan seiring cerita film ini yang penuh dengan "wejangan" kepada para penontonnya. Sutradara terlihat ingin membuat penonton membuka mata terhadap sisi positif dan sisi negatif kehidupan Radit dan Jani sedetail mungkin, dan gw ngerasa terpersuasi olehnya setelah menonton film ini dengan janji dalam hati harus menulis reviewnya.

2 jempol tadi harus ditambah satu jempol lagi untuk ceritanya, karena ending film ini unpreditctable, gak seperti pelem-pelem lokal lainnya (apa ya? pelem hatu sih rata-rata) yang sangat bisa kita tebak endingnya. But this movie make it different itself.

Hmm palagi yang bagusnya...? Sementara yang diatas dulu deh!

And now..

Mari kita caci maki sedikit filmnya ^_^ Horeee.. this is the best part!

Entah sengaja atau gak, hampir diseluruh film ini gw ngerasa terganggu dengan kamera yang bergoyang dan tidak fokus.. Tiba-tiba kepala gw pusink ngeliatnya dan sempat pengen keluar sebelum film ini selesai, untunglah Hawa Cantik disamping gw terus menerus meminta gw untuk sabar. Grrrrr..

Oya, film ini diputar midnite di Ciwalk XXI hari sabtu tanggal 19 Jan. Secara ini adalah premier (mungkin ya.. gw jg gak tau), Pemain sekaligus sutradara hadir dimalam itu sehingga membuat Ciwalk XXI tiba-tiba dikerumunin banyak cewe2 abg maupun yang udah tante-tante untuk foto bareng ama Vino, Fahrani juga aktor lain di film ini.

Dan ketika film ini akan dimulai, Vino, Fahrani dan pemain lainnya ikut nonton juga dibarisan tengah.

Fahrani : "Ayo teman-teman matikan HP-nya"

Penonton : "??????????????????????????????????????????????"

Kita dah baca kok di screen tentang mematikan HP, Kaki gak boleh naek ke kursi depan, gak boleh ngomong.. Loe nganggap penonton buta aksara ya? sampe harus ngomong teriak begitu??

Vino : "Lampunya woy!"

Penonton : "Norak ikh! kaya anak kecil aja teriak-teriak"
Penonton : "Paan sih teriak-teriak!"
Penonton : "Kampung!"

Gw : *diem, takut termasuk kategori norak dan kampunk*

Tapi gak tau kenapa, setelah 15 menit film berlangsung, mereka semua pergi ninggalin teater, pas dimana gw ngerasa pusink dengan kamera yang bergoyang inul itu. Apa karena takut diteriakin gara-gara takut filmnya jelek? Ato mungkin ada acara lagi? Jadi duduk ditengah barisan itu cuma untuk menyenangkan para penonton? Gak ada Loe gak rame gitu ya maksudnya?

Perasaan gw jadi agak aneh waktu itu, nonton film yang pemain-pemainnya ikut nonton didalam teater. Hmm.. baru pertama ini gw rasain.

Film ini juga penuh dengan kata-kata yang sebenarnya familiar dengan kita :D "ANJING", "BANGSAT", "TAI", "NGEPET", dan kata-kata kasar lainnya. Gw sempet mau muntah juga karena kata-kata kasar berasa terlalu over dalam scriptnya, kenapa mesti banyak banget kata-kata itu sih? emang gak bisa diganti dengan kata lain?

Selain itu, diawal film ini kita akan disuguhkan sedikit adegan seks nyeleneh ala Radit dan Jani yang nurut gw terlalu maksa untuk disajikan ke penonton.

Satu lagi nih yang ada dipala gw, Model rambut Vino di poster ataupun di pelem ini seperti de ja vu sewaktu melihat model rambut Ayu Shita di poster film BBB(di film BBB juga mungkin). Bedanya, Ayu Sita cewek (udah tau!), Nah ini kalau cowok make model rambut segitiga terbalik di poni. Bagus sih.. cuma...you speak deh sendiri, porsi gw kayanya gak masuk untuk ngomentarin ini.

Okey enough..

Untuk midnite show.. is damn good movie, RCRNR banget..



0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates